UpsidebitNews — Salah satu perusahaan teknologi terbesar asal Amerika Serikat (AS), MicroStrategy, merupakan salah satu perusahaan yang memasukan Bitcoin untuk portofolio investasinya serta sudah menyimpan Bitcoin dalam jumlah masif.
Perusahaan tersebut dinahkodai oleh Michael Saylor, seorang pengusaha yang dikenal sebagai Bitcoin maximalist serta antusias terhadap perkembangan aset kripto dan teknologi blockchain.
Pada tahun 2020, Saylor melalui perusahaannya (MicroStrategy) mengumumkan bahwa mereka telah melakukan ekspansi investasi dengan mengalokasikan sejumlah besar modal perusahaan untuk membeli Bitcoin.
Optimisme Michael Saylor terhadap Bitcoin sebagai sarana untuk melindungi nilai aset perusahaan di tengah fluktuasi mata uang fiat dan inflasi menjadi alasan utama terhadap langkah berani tersebut.
Keputusan Saylor dan MicroStrategy ini menjadi pemicu yang cukup kuat terhadap perusahaan lain untuk mempertimbangkan investasi serupa dalam aset kripto.
Pegiat analitik data on-chain di platform X memberikan data mengenai historikal pembelian dan penjualan Bitcoin oleh MicroStrategy.
Source: https://x.com/lookonchain/status/1716671100569170300?s=20
Mengacu pada data di atas, MicroStrategy telah melakukan akumulasi pembelian Bitcoin sejak tahun 2021. Pada 1 Juni dan 12 September 2021, terjadi pembelian sebanyak 8.957 BTC di harga $46.875.
Akumulasi tersebut berlanjut hingga saat ini. Terakhir, MicroStrategy melakukan pembelian Bitcoin pada 1 Agustus dan 24 September 2023 dengan total beli sebanyak 5.445 BTC pada harga $27.053.
Namun, pada 22 Desember 2022, MicroStrategy melakukan penjualan sebanyak 704 BTC pada harga $16.776. Aksi jual tersebut merupakan cut loss pertama perusahaan sejak akumulasi dimulai.
Hingga saat ini, MicroStrategy telah menyimpan 158.245 BTC dengan harga beli rata-rata berada pada $29.582.
Dengan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan pada bulan Oktober ini hingga mencapai level $35.000, MicroStrategy telah mencatatkan keuntungan yang belim direalisasi (unrealized profit) sebesar $857.371.410 atau setara Rp13,5 triliun.