UpsidebitNews — Bitcoin berhasil rebound setelah penurunan tajam yang terjadi pada 3 Januari. Hal ini menjadi momentun tersendiri bagi beberapa aset kripto lainnya (altcoin).
Volatilitas Bitcoin mengalami peningkatan ketika terjadi market crash pada 3 Januari yang menyebabkan harga Bitcoin anjlok hingga menyentuh level $40.750.
Namun, pergerakan harga Bitcoin berhasil rebound hingga kembali bergerak di atas level $44K. Kondisi ini menjadi peluang bagi altcoin untuk menarik sentimen pelaku pasar.
Celestia (TIA) menjadi altcoin paling moncer pada penutupan kandil harian pagi ini dengan mencatatkan kenaikan sebesar 28,18%.
Kenaikan harga tersebut di dukung oleh volume perdagangan yang mumpuni. Volume perdagangan pada market spot Binance pair TIA/USDT di tutup tinggi, berada di atas 20-day moving average (MA).
Daily candle TIA ditutup pada level $15,6324, dengan harga tertinggi berada pada level $16,8135, dan harga terendah berada pada level $11,9152.
TIA/USDT 4h chart Binance. Source: TradingView. By: Arli Fauzi.
TIA menjadi salah satu altcoin yang berhasil rebound dengan cepat pasca market crash yang terjadi pada 3 Januari. Pergerakan harga TIA kembali bergerak naik setelah breakdown titik support yang berada pada level $11,3815.
Laju rebound tersebut bahkan berhasil breakout major resistance yang berada pada level $14,7860 dan menciptakan harga tertinggi baru sementara di level $16,8135.
Laju bullish TIA berpotensi terus menguat dengan syarat mampu breakout harmonic resistance yang berada pada level $16,8954.
Jika pergerakan harga TIA berhasil breakout, harmonic resistance yang berada pada level $20,3087 menjadi target naik selanjutnya.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, saat ini TIA berada pada peringkat ke-38 dengan kapitalisasi sebesar $2.450.380.779, dengan pasokan beredar (circulating supply) sebanyak 155.290.103 TIA.